Bismillah.. part 1

Yeah.. saya mau pengakuan. saya seneng motret2. tapi saya nggak pede nunjukin hasil jepretan saya. salah satuny karena saya nggak bisa ngedit2 ala potoshop
*pada dasarnya saya memang nggak suka ngedit hasil jepretan saya

dan karena hasil jepretan temen saya jauh lebih keren. hahahahaha
tapi saya mau share beberapa, sayang kalo cuma saya simpen. bisa2 malah cuma ilang.

sekali lagi, saya amatir lho.
*amatir kok terus :p

eh tapi gimana dengan pelanggaran hak cipta?
ah sudahlah.

cekidot...

Bunga Tembelekan, November 8, 2009


Dadap Merah, November 8, 2009


Gerbang Masjid Kauman Yogyakarta, Mei 25, 2009


Prosesi Pengantaran Minuman untuk Ngarsa Dalem Kraton Yogyakarta, Mei 25, 2009, 11.00 am


Rumah di Jl. Bungur, November 9, 2009 (1st trial pake kamera manual)


Sawah di utara kampus Teknik UGM, November 9, 2009 (1st trial pake kamera manual)


Pintu Masuk Utama Kampus D3 Ekonomi UGM, November 9, 2009
(1st trial pake kamera manual)


Sunset dari Jalan Layang Lempuyangan, Juli 13, 2009, 5:38:34 pm


Rumah di Tegal Panggung 39, Yogyakarta, April 08, 2010


Awan Senja di Blimbingsari, Sleman, April 25, 2010


Sayuran Segar, Pasar Ngasem, Maret 27, 2010


Penjaja Lupis Memotong Lupis dengan Benang, Pasar Ngasem, Maret 27, 2010


Orangutan Gembira Loka, Mei 14, 2010


Bhayangkara Padmanaba 67, PPHP 68, September 19, 2010


Bhayangkara Padmanaba 67, PPHP 68, September 19, 2010


Bhayangkara Padmanaba 67 (Pasukan Teratai), PPHP 68, September 19, 2010

Galau

Aku yang salah, atau memang beginilah seharusnya, atau gimana?

Hidupku beberapa bulan belakangan ini,
*beberapa tahun sebenernya
penuh dengan untung-rugi. Nggak segitunya sih,, tapi segitunya ding.

Dulu waktu masih SD, pelajaran PPKn bilang,
*aku masih inget bgt sampulny warnanya ijo cerah nggilani
kita tidak boleh pilih-pilih teman. contohnya, hanya berteman dengan yang kaya saja.

Tapi.. kalo gini, apa juga salah?

kita bertemanlah dengan orang yang bisa membawa kita ke arah yang lebih baik, maka lebih baik jangan berteman dengan orang yang berjalan ke arah sebaliknya.

Tapi.. apa itu juga berlaku jika situasinya kayak sekarang?
argh.
Pokoknya intinya aku sedang galau.
*asemik make bahasane ababil

Jadi intinya, apakah berteman / dekat dengan orang-orang tertentu itu adalah karena kita akan merasa diuntungkan dengan ada di kelompok mereka?
Itu bukan teman.

Tapi apakah salah jika aku merasa khawatir dengan masa depan?
Nggak kan?

Jadi, apakah kita harus memilih?
teman yang membuatmu merasa nyaman atau yang membuatmu merasa aman.

Jika ya, menurutku berarti ada sebuah kesalahan yang sedang terjadi.
Dan itu terjadi di hidupku sekarang. Argh.

Sebenernya aku tau di mana wilayah aman dan nyamanku, tapi...
Hidup nggak selalu seperti yang kita mau, kan?

Aku mau hidup dengan melakukan hal-hal yang memang kusukai sepenuh hati.
Tapi sekarang, aku nggak tau ke mana aku harus melangkah untuk bisa sampe ke sana.

New Look

Rumahku lg di dandanin. Halaman belakang yang tadinya tanah ternyata mbikin Mama stress gara2 kesannya kotor.
*Mama tipe melankolis

jadi,, akhirnya setelah berunding sama Bapak, diputuskan untuk menutup saja itu tanah2 dengan konblok, tadinya. Tapi yang dipilih akhirnya adalah lempengan batu gunung yang gede2 (diameter sekitar 60 cm-an tp g beraturan) dan pada pemasangannya perlu dipotong. Dan. Ternyata itu termasuk suara yang membuat saya geli2 merinding.

Dan karena debunya ternyata banyak bgt masuk ke kamar saya, saya nggak tahan untuk nggak pake semacam masker. Tapi males nyari dan cuma nyamber apa yang ada di deket saya. Tampang saya jadi kayak gini.

*kok tiba2 'aku' jadi 'saya'? ah sudahlah.

Ini keadaan terakhir halaman belakang rumah saya.

Bagian yang udah dikasih perkerasan

Pak2 tukangnya lagi istirahat

Ukuran batunya dibandingin sama helm

Batunya lagi dipotong. Ini nih yang mbikin saya pengen cepet2 keluar rumah -__-

Doakan cepet selese ya.. Halaman belakang rumah saya kecil kok.. *menghibur diri