Aku, Kamu, Dia

"kamu kok kayaknya seneng banget San jadi perantara,"

"hahaha bukan,, aku cuma ngrasa aja kayaknya kamu belum nyaman kontak langsung sama dia,"

- - - - - - - - - - - - - - - -

Aku berkata jujur, tapi yang lebih jujur cuma bisa terucap sampai di hati.

"aku nggak tega mbayangin dia di'iyek2' sama temen2 setelah liat dia ngadepin kamu langsung."

Awalnya kalimat itu hampir menyusul jawaban pertamaku. Tapi aku bersyukur aku masih bisa mengerem mulutku. Karena aku juga bisa membayangkan wajahmu kalau aku sampai mengucapkannya. Dan aku  tidak suka kalau kita jadi saling tidak nyaman.

Aku cuma ingin bisa sayang kalian berdua tanpa harus terbebani dengan yang sedang terjadi di antara kalian.

Karena setelah itu aku lihat dia murung sendirian.
Aku cuma tidak ingin dia berpikir macam-macam.

Aku cuma ingin bisa sayang kalian berdua tanpa harus terbebani dengan yang sedang terjadi antara kalian berdua.
Itu saja.

Note

Kebenaran tidak selalu menghampiri ketika ketika kita membutuhkannya.Tapi dia selalu datang di saat yang tepat.

Ingat ini kapan pun kamu merasa ragu. Hanya ingat ini.