Realitas

Mungkin aku memang belum bisa belajar. Tapi bukankah seringkali orang baru bisa mengerti setelah dia berbuat salah untuk yang kedua kali?

Dan karena ini sudah terjadi untuk yang kedua kali, aku sekarang sudah belajar.

Seorang temanmu mungkin bisa bertindak lebih baik dari keluargamu.
Tapi dia juga bisa bertindak lebih jahat daripada musuhmu.

Anomali

Am I crazy or falling in love?
(Crush_David Archuleta)

Aku rasa bukan keduanya. Lalu apa? Begitu sadar, aku ternyata sedang memandangimu.

Untuk seseorang di luar sana,
bukan, aku tidak sedang membicarakanmu.

Tapi aku yakin ini adalah sebuah kontras.


21st Anniversary

Just like another Saturday hehehe :)

I said 'Saturday', not 'Friday.
(mungkin cuma aku dan beberapa orang saja yang mengerti hahaha :D)

Kembali ke kalimat awal. Tidak ada yang berbeda dibanding hari-hariku yang lain meskipun di tanggal ini 21 tahun yang lalu, aku pertama kali menghirup udara dunia. Tapi tetap saja, mendapat ucapan "Selamat Ulang Tahun.." memang menyenangkan hehehe :D

Aku merasa beruntung mengalami beberapa kejadian menjelang ulang tahunku ini. Kejadian-kejadian yang membawa khayalanku ke mana-mana. Dari si Anu, lalu ke si Itu, berlanjut ke 'bagaimana jika begini', 'bagaimana jika begitu', dan seterusnya dan selanjutnya dan secapeknya aku mengkhayal. Semua khayalanku pada akhirnya dihentikan mendadak bisa oleh apa saja, seperti ketok palu hakim yang memvonis terdakwanya. Dan di saat yang tidak seketika, aku bisa melepasnya pelan-pelan dari genggaman, namun tidak serta merta menghanyutkannya pergi. Mereka tetap ada di belakang langkahku, mengambang ringan mengikutiku seolah menunggu untuk membalutku di dalamnya. Aku hanya akan tersenyum memandangnya, ketika salah satu dari mereka berusaha mendekat. Lalu aku kembali menatap lurus ke depan dan berjalan menuju tujuanku. Setidaknya itu yang aku ingin bisa aku perbuat selanjutnya.

Perhatikanlah selalu 'di mana' kamu berada.


Karena senantiasa, waktu berjalan maju, bukan mundur.


Maka bangkitlah, angkat wajahmu, dan melangkahkah ke depan dengan bangga.


Karena dengan semua yang pernah kamu lalui di belakangmu, tidak ada alasan sedikit pun untuk merasa malu, apalagi berkecil hati.


Semua pertanyaan akan mendapatkan jawabannya pada waktunya, percayalah.


Yang harus kamu lakukan adalah tidak perlu memikirkannya.


Selamat ulang tahun, San. :)

Memori

Seperti rajutan.
Awalnya hanya seonggok benang yang mungkin warnanya menarik simpati, namun tidak lebih dari itu. Tapi ketika sudah dirasuki mantranya, benang itu akan terangkai sepatah demi sepatah, kait demi kait. Sampai ketika tersadar, bunga yang cantik tergolek dalam genggaman. Tergurat senyum ketika memandanginya.
Mulailah beralih ke benang yang lain, memulai lagi perjalanan yang sama namun dengan rute yang berbeda. Mungkin dengan angan-angan yang berbeda pula. Dan selalu, didapati seulas senyum pada akhirnya.
Setiap tarikan, setiap simpul, setiap liuk yang tercipta membawa serta perasaan pembuatnya.

Ketika kamu rindu perasaan itu, kamu hanya perlu memandang bunga cantikmu.
Dan kamu akan menemukan dirimu tersenyum, lagi.

Kali ini giliranku untuk mengambil bunga rajutku yang telah lama kusimpan.
Hari ini saja, aku ingin memandanginya lagi.

Ada sedikit harapan dalam hati yang naif ini, untuk bisa merajut bunga-bunga cantik yang lain, entah kapan.
Naif, karena aku ingin dia sama dengan bungaku yang pertama.

Semoga aku tidak perlu mengurai untuk mencipta kembali.

_8 September 2011_