Benar, Akhirnya Aku Berkata, 'terima kasih..'

Aku tertegun-tegun, sekali lagi.
Aku tersadarkan, kesekian kali.

Mendengar nasehatku sendiri, lagi-lagi. Semua yang pernah kutulis untuk orang lain, yang kuharapkan dapat menyampaikan maksudku padanya, pada akhirnya juga tertuju kembali padaku, dengan cara yang berbeda, dengan maksud sebenarnya. Pada akhirnya aku sendiri yang menemui perkataanku menjadi kenyataan, dan aku selalu takjub akannya. Pada waktunya aku mendapati keadaan yang kutuliskan terwujud, dan ternyata aku sendiri yang lebih membutuhkan nasehat itu, bukan orang lain. Aku sendiri yang membutuhkan itu, agar aku percaya, agar aku tenang dan dapat melanjutkan langkahku. Setiap yang kuharapkan dapat tersampaikan padanya, setiap yang kuharapkan akhirnya menjadi kenyataan, ternyata aku yang merasa 'huff..-ternyata-gitu-to'. Ternyata aku yang paling butuh tahu.

Alhamdulillah..
Terima kasih,, sangat. Sangat. Sangat. Sangat.
Yang kubutuhkan hanya ketetapan hati, ketegaran, kesabaran, ketenangan, dan kepercayaan.
Dan sebenarnya, aku sudah diberi tahu, selalu, jauh sebelumnya. Jauh sebelum itu jadi nyata, jauh saat itu terasa semu, hanya sebatas anggukan paham, sebatas lontaran kata 'ya'.
Aku sudah diberi tahu.
Dan selalu, setelah terlewat, terngiang suaranya di kepalaku,
"pasti dulu kamu nggak nyimak pas aku bilang,"

:)

0 komentar:

Posting Komentar