Ada cukup banyak hal yang membuatku merasa dibenci sekaligus (mungkin) disukai. Ada banyak potongan ingatan yang kalau disusun, pasti nggak cocok dan nggak menemui kesimpulan. Apalagi kalau dirunut sejak awal banget kamu bisa kenal aku, soalnya meskipun aku bisa kenal kamu, nyatanya aku nggak kenal kamu :D
Setelah beberapa lama (sebenarnya) kita bersama lalu terpisah, kita dipertemukan lagi dengan waktu yang lebih lama, yang mungkin memuat tujuan yang lebih jauh.
Tapi mau nggak mau sisi pesimisku muncul juga melihat kondisi yang begitu sering terjadi saat kita bersama.
Waktu itu, kamu tertawa dengan dia, tapi langsung diam begitu aku buka suara.
Di waktu yang lain, kamu menepis tanganku waktu aku berusaha membantumu.
Dan di waktu semua perhatian sedang tertuju padaku, kamu memalingkan muka. Hanya kamu yang memalingkan muka.
Tapi coba ingat..
Di waktu yang hanya 5 detik itu, matamu nggak lebih dari sejengkal dari mataku. Dan 5 detik sudah cukup lama untuk membuat adegan itu permanen di memoriku.
Dan malam itu, aku berani bertaruh teman, bahwa candaanmu itu berarti banyak.
Dan di banyak waktu yang lain, ketika senyum itu benar-benar untukku.
Aku belajar untuk mengabaikan dan menerima, tapi dengan dukungan penuh yang kuterima, aku didorong untuk mewujudkannya. Tapi kalau keadaan memungkinkanku untuk memilih, aku memilih duniaku. Karena di sana aku bisa menghirup udara nyaman yang kucintai dan hidup sebebasnya, alih-alih meraba-raba bahkan hanya untuk bisa berdiri tegak dan berjalan dengan benar di duniamu.
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu
1 komentar:
goodluck deh sama si someone new ini.
Posting Komentar