Tiga penglihatan berturut-turut.
Sebuah jalan. Sebuah sudut. Pagar berbambu. Berbelok. Lapangan. Tiang listrik. Sama sekali tidak asing. Bahkan terasa akrab. Ada aroma kerinduan. Tapi di mana?
Rumah. Tertutup tanaman. Dinding batu. Tanaman rambat. Eropa?
Guling-guling. Rumput. Lapangan rumput. Rumah yang tadi. Halaman belakang. Basah rumput. Masa kecil?
Entah apa dan mengapa. Aku sampai mensketsanya biar tidak hilang. Terasa dekat. Sekaligus terasa asing. Aku sampai menulisnya. Biar tidak lupa.
Di mana? Kapan? Mengapa?
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar