Ternyata memang bukan sifatku untuk ikut campur urusan orang lain. Situs jejaring sosial menawarkan banyak sekali kesempatan untuk bisa mengintip kehidupan orang lain-teman, gebetan, musuh, keluarga, idola-tapi ternyata itu tidak membawa efek positif untukku.
Mungkin memang ada seninya-seni stalking-dan itu tidak kumiliki. Tapi ternyata kusadari bahwa aku tidak memerlukannya.
Mungkin aku sendiri stalked by someone-karena memang ada yang mengakuinya-tapi selama tidak membawa kerugian untukku, untuk apa resah?
Dan dari beberapa kali percobaan stalking, aku mengambil pelajaran untuk tidak lagi melakukannya.
Kamu?
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar