Suatu malam, Nadia, seorang temenku, mengirimiku sms yang menjadikan dirinya paling istimewa hari itu. Ketika aku menghadapi waktu yang serupa, aku tidak punya keberanian. Memang bukan jiwaku :)
Suatu sore, seorang temenku menuturkan sebuah nasehat berharga tentang sebuah pengendalian diri. Aku memahaminya sepenuhnya, sekaligus yakin bahwa itu seberat kelihatannya. Hehehe. Kalo sabar itu gampang, dunia pasti aman tentram damai sentosa :D
Sesulit itulah, bahkan setelah berlalunya hari sejak nasehat itu tertanam di otakku, setiap langkah yang kuseret untuk melawan godaan terasa semakin berat saja. Asal tahu saja, ini bukan pertama kalinya aku tercebur situasi yang sama. Tapi kali ini tujuan itu terasa dan terlihat begitu nyata, begitu hidup, sampai aku takut apa yang akan terjadi padaku kalo itu nggak tercapai. Di sisi lain aku juga takut kalo yang kuharapkan beneran tercapai. Aku nggak tahu lebih kuat menghadapi yang mana. Hahaha
Suatu siang, napasku bener2 terhenti sesaat karena kejutan tak terduga. Ibarat makanan yang sudah lama disisihkan sampai terlihat dingin, ternyata dia membakar lidahmu waktu kamu mengunyahnya. Di waktu itu aku sadar, mungkin memang sebenarnya belum dingin ya. Atau memang nggak pernah panas, aku cuma nggak tahu :)
Suatu pagi di benakku, aku akan meletakkan secuil harapanku di suatu tempat.
Suatu siang di benakku, aku akan menyuarakannya dengan dalam dan dekat.
Suatu hari nanti di benakku, roman itu milikku.
Tiba-tiba terngiang candaan seorang temanku yang lain,
"mau kamu jadiin empat tahun? :D"
"Lihat aja nanti"
ugh, pede banget aku :D
Itu sih minta dielus, tapi malah digampar
6 tahun yang lalu